Aku hanya orang biasa, kehidupanku jauh dari kata normal dalam sisi agama..
mungkin sifatku selalu mengikuti orang lain yang membawa ku kesini..
dimulai dari di ajak untuk sholat bersama di mushola kecil disamping kampus,
dikenalkan dengan senior-senior yang tak pernah dibayangkan.
ya, yang aku bayangkan selama ini senior adalah sesosok orang-orang yang galak yang memiliki hobi "Menyiksa" mahasiswa baru dengan suara-suara keras dan tampang garangnya.
namun di mushola ini senior yang ada semuanya baik melayani dengan senyum dan membuatku tertarik dan selalu betah dimushola.,, kadang mushola juga merupakan tempat menghindar dari evaluasi (Saat penyerangan senior terhadap maba) *Kata-katanya saya lebaikan bukan kondisi sebenarnya.
namun di mushola ini senior yang ada semuanya baik melayani dengan senyum dan membuatku tertarik dan selalu betah dimushola.,, kadang mushola juga merupakan tempat menghindar dari evaluasi (Saat penyerangan senior terhadap maba) *Kata-katanya saya lebaikan bukan kondisi sebenarnya.
ada banyak rangkaian kegiatan yang dihadirkan senior-senior di mushola yang membuatku merasa betah namun aku juga memiliki kekurangan yang membuatku tidak betah dimushola, ya aku pulang dengan jalan kaki yang menghabiskan waktu dijalan dan membuatku merasa capek hingga aku akhirnya mulai menjauh dari mushola, namun aku tetap magang sebagai pengurus organisasi tersebut "FKMI Asy-Syajaroh"
ya ada banyak hal yang aku lewatkan selagi aku magang karena kemalasanku untuk berada disana dan ketidak inginanku untuk mengorbankan tenaga.
saat muktamar pun tiba dan aku mendengar namaku disebut-sebut karena tidak aktif dan itu membuatku jengkel namun tetap aku diperlakukan dengan baik yang membuat hatiku luluh akupun bergabung di organisasi tersebut sebagai staff di biro Media center. Bermain di media bukanlah hal yang sulit namun tetap tak dapat aku lakukan dengan baik karena aku masih tidak dapat menyisihkan waktuku untuk itu. dan tetap saja ada agenda yang aku lewatkan dan meski kadang aku ikut aku lakukan dengan keadaan terpaksa.
Semesterpun telah berganti, kini aku telah menjadi senior dengan datangnya mahasiswa baru angkatan 2014, namun aku masih enggan dalam menjalankan amanah ini, di mulai dari Games rimbawan, di agenda ini aku hanya berani mengambil posisi sebagai staff di bidang kesehatan, bidang yang sangat mudah dan tidak memerlukan tenaga karena agenda yang tidak begitu rumit yang memunkinkan pesertanya hanya 5% kemungkinan untuk cedera.
setelah itu aku ditunjuk sebagai mentor pendamping, awalnya aku ragu namun tetap kucoba untuk di jalani. disini aku mulai merasakan pentingnya dakwah.. disaat temanku mulai menyampaikan motivasi untuk mentoring itu mengena kepada ku. meski sebagai mentor pendamping akupun mencoba menjadi peserta dengan menyimak apa materi yang disampaikan.. belajar perlahan sedikit demi sedikit dan mulai merasakan pentingnya amanah, dan tanggung jawab.disini aku menapaki kaki dan ditemukan dengan Tarbiyah.
jika dilihat-lihat aku terlambat mengetahui hal ini karena sebenarnya aku sudah lama ditawarkan untuk hadir namun aku selalu cuek dengan agenda ini namun disini aku sadar bahwa Tarbiyah itu penting sebagai sarana evaluasi diri..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar